PROBOLINGGO — Semangat belajar terlihat jelas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Probolinggo. Puluhan warga binaan tampak antusias mengikuti program pelatihan bahasa Inggris yang baru saja dibuka. Kegiatan ini bukan sekadar mengisi waktu luang, melainkan menjadi jembatan bagi mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan setelah bebas.
Program ini diinisiasi oleh Lapas Probolinggo sebagai bagian dari upaya pembinaan keterampilan yang komprehensif. Berbeda dengan program-program keterampilan fisik lainnya, kelas bahasa Inggris ini menawarkan bekal yang lebih relevan dengan perkembangan global saat ini. Program yang dilaksanakan di aula Dr. Sahardjo, Rabu (18/9).
"Saya senang sekali ada pelatihan ini. Bahasa Inggris itu penting sekali, apalagi sekarang banyak lowongan kerja yang mensyaratkan bisa bahasa Inggris. Selama di sini, saya bisa gunakan waktu untuk belajar hal yang bermanfaat," ujar seorang warga binaan yang enggan disebut namanya.
Antusiasme ini terlihat dari partisipasi aktif mereka selama sesi pembelajaran. Para warga binaan terlihat fokus membaca, bertanya, dan berani mencoba mempraktikkan percakapan sederhana. Pihak Lapas Probolinggo menjelaskan bahwa program ini diselenggarakan berkat kolaborasi dengan relawan atau pengajar profesional yang memiliki kepedulian tinggi.
"Respons dari warga binaan sangat positif. Mereka menunjukkan semangat yang luar biasa untuk belajar. Kami berharap bekal bahasa Inggris ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membuka peluang yang lebih baik saat mereka kembali ke masyarakat nanti," kata salah satu petugas Lapas.
Inisiatif ini membuktikan bahwa Lapas Probolinggo tidak hanya berfungsi sebagai tempat penahanan, tetapi juga sebagai pusat rehabilitasi dan pendidikan. Melalui program-program semacam ini, warga binaan diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki diri dan membangun masa depan yang lebih cerah, menunjukkan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari mana saja.
Post a Comment for "Warga Binaan Lapas Probolinggo Antusias Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris"