PROBOLINGGO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Probolinggo menunjukkan komitmen kuat dalam membina mental dan spiritual warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu program andalan yang mendapat apresiasi adalah pembinaan Al-Qur'an yang diselenggarakan secara rutin. Kegiatan ini bukan hanya sekadar mengajar membaca Al-Qur'an, melainkan menjadi jembatan bagi para WBP untuk memperbaiki diri, menemukan ketenangan batin, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik, Sabtu (20/09).
Kolaborasi Strategis dengan Kemenag
Pembinaan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Lapas Kelas IIB Probolinggo dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo. Kerja sama ini memastikan program berjalan efektif dengan menghadirkan para ustadz bersertifikat yang memiliki kompetensi dalam mengajarkan ilmu agama. Mereka tidak hanya mengajar tajwid dan cara membaca Al-Qur'an, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang fikih, akidah, dan akhlak. Metode Pembelajaran Terpadu dan Adaptif.
Kepala Lapas Kelas IIB Probolinggo, Dadang Rais Saputro, menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan sangat adaptif. "Kami mengelompokkan warga binaan sesuai dengan kemampuan mereka. Ada yang dari nol, ada juga yang sudah mahir. Ini memastikan setiap peserta mendapatkan bimbingan yang tepat," ujar beliau.
Pembinaan ini juga terbukti efektif dalam memulihkan mental para WBP, khususnya yang terlibat kasus narkoba. Mereka yang semula terjerumus kini menemukan "jalan pulang" melalui pendalaman agama. Program ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas bukan hanya tempat untuk menghukum, melainkan juga tempat untuk membina dan mengembalikan manusia ke jalan yang benar. Dengan bekal spiritual yang kuat, diharapkan para WBP siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif.
Post a Comment for "Pembinaan Al-Qur'an Bagi WBP Lapas Probolinggo: Membangun Karakter Mulia dan Kualitas Hidup Lebih Baik"