PROBOLINGGO – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur menunjukkan komitmen seriusnya dalam pencegahan penyebaran Tuberkulosis (TBC) di lingkungan Lapas. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pendampingan intensif pada pelaksanaan Skrining TBC dengan metode Chest X-Ray (CXR) massal bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Probolinggo, kamis (25/9).
Tim Kesehatan dan Pelayanan Tahanan dari Kanwil Ditjenpas Jatim hadir langsung di lokasi untuk memastikan seluruh tahapan kegiatan berjalan optimal, tertib, dan sesuai standar protokol kesehatan. Kegiatan skrining proaktif ini merupakan bagian dari program Active Case Finding (ACF) yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan TBC di dalam Lapas yang memiliki risiko tinggi karena kondisi hunian yang padat.
Pendampingan dari Kanwil Ditjenpas Jatim ini berfokus pada pengawasan alur pelaksanaan, mulai dari edukasi kesehatan kepada WBP, proses registrasi, wawancara gejala, hingga pengambilan citra paru-paru menggunakan unit CXR mobile. Kehadiran tim Kanwil sangat vital untuk memastikan Lapas Probolinggo telah bersinergi secara efektif dengan instansi kesehatan setempat—yang menyediakan peralatan dan tenaga medis—serta memastikan data hasil skrining tercatat dengan akurat.
"Kesehatan WBP adalah hak dasar dan prioritas utama kami. Pendampingan ini merupakan upaya Kanwil untuk memastikan Lapas Probolinggo tidak hanya melaksanakan skrining, tetapi melakukannya dengan kualitas terbaik, sehingga setiap kasus TBC, bahkan yang tanpa gejala, dapat terdeteksi sejak dini," ujar Drg. Titisari.
Deteksi Dini Kunci Keberhasilan
Penggunaan teknologi Chest X-Ray dalam skrining massal ini menjadi langkah maju yang signifikan. Berbeda dengan metode wawancara gejala saja, CXR mampu memberikan visualisasi kondisi paru-paru secara cepat dan akurat, memungkinkan petugas kesehatan untuk segera mengidentifikasi WBP yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau intervensi pengobatan segera.
Kepala Lapas Kelas IIB Probolinggo, Dadang Rais Saputro menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari Kanwil Ditjenpas Jatim. "Dengan pendampingan ini, seluruh proses skrining TBC yang kami selenggarakan berjalan lancar dan terorganisir. Kami berharap upaya deteksi dini ini dapat menjaga Lapas Probolinggo tetap sehat dan mendukung keberhasilan program pembinaan bagi seluruh WBP," pungkasnya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemasyarakatan di Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sekaligus sebagai bukti nyata implementasi prinsip hak asasi manusia dalam pemenuhan hak kesehatan bagi WBP.
Posting Komentar untuk "Kanwil Ditjenpas Jatim Dampingi Skrining TBC Massal dan CXR di Lapas Probolinggo"