Lapas Probolinggo Gandeng BNN Kab. Pasuruan Gelar Program Rehabilitasi Pemasyarakatan

PROBOLINGGO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Probolinggo secara resmi memulai Program Rehabilitasi Pemasyarakatan bagi sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), menandai komitmen kuat Lapas dalam upaya pembinaan dan pemulihan para narapidana, khususnya yang terlibat kasus penyalahgunaan narkotika.

Acara pembukaan yang berlangsung khidmat di Aula Serbaguna Lapas Probolinggo ini dihadiri oleh Kepala Lapas (Kalapas) dan jajaran pegawai serta Kepala BNN Kab. Pasuruan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan rehabilitasi. Program ini bertujuan untuk memulihkan fisik dan mental WBP, mempersiapkan mereka agar kelak dapat kembali ke tengah masyarakat sebagai individu yang produktif dan tidak lagi mengulangi tindak pidana, Senin (29/09).

Kalapas Probolinggo, Dadang Rais Saputro dalam sambutannya menekankan bahwa rehabilitasi bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kesempatan emas bagi WBP untuk melakukan introspeksi dan perubahan diri. "Program rehabilitasi ini adalah jembatan bagi Bapak/Ibu sekalian menuju kehidupan baru yang lebih baik. Ikuti setiap tahapan dengan sungguh-sungguh, karena keberhasilan program ini sangat bergantung pada niat dan tekad Anda untuk sembuh," ujarnya.

Program rehabilitasi ini akan melibatkan serangkaian kegiatan terstruktur, meliputi asesmen awal, sesi terapi kelompok, konseling individu, serta bimbingan keterampilan vokasional. Pelaksanaan program juga didukung oleh tenaga profesional, termasuk konselor adiksi dan petugas yang telah tersertifikasi.

Pembukaan ini dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan WBP, yang menandai dimulainya fase intensif rehabilitasi. Diharapkan, dengan sinergi antara petugas Lapas, WBP, dan pihak eksternal, tujuan mulia Pemasyarakatan untuk membina, merangkul, dan memulihkan dapat tercapai.

Melalui rehabilitasi ini, Lapas Probolinggo menegaskan perannya bukan hanya sebagai tempat hukuman, tetapi sebagai pusat pembinaan yang fokus pada reintegrasi sosial demi terciptanya keamanan dan ketertiban di masyarakat.