Kepala Lapas Probolinggo, Bapak Dadang Rais Saputro, mengungkapkan bahwa pembinaan kerohanian bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi jangka panjang untuk membentuk pribadi yang lebih baik. "Kami percaya bahwa perubahan sejati dimulai dari hati dan pikiran. Dengan memperkuat iman dan moral, warga binaan diharapkan dapat merefleksikan kesalahan masa lalu dan menatap masa depan dengan lebih positif," jelas Kalapas.
Berbagai kegiatan keagamaan rutin dilaksanakan di Lapas Probolinggo. Bagi warga binaan Muslim, tersedia pengajian rutin, shalat berjamaah lima waktu, pembelajaran Al-Qur'an (tahsin dan tahfidz), serta ceramah agama yang diisi oleh ustadz dari luar lapas yang bekerja sama dengan Kemenag dan MUI Kota Probolinggo.
Partisipasi aktif warga binaan dalam kegiatan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Banyak dari mereka yang merasakan dampak positif, merasa lebih tenang, optimis, dan mendapatkan pencerahan hidup. Diharapkan, dengan pembinaan kerohanian yang intensif ini, Lapas Probolinggo dapat terus mencetak mantan narapidana yang tidak hanya bebas secara fisik, tetapi juga merdeka secara jiwa dan siap berkontribusi positif bagi bangsa.
Post a Comment for "Tingkatkan Kualitas Diri, Pembinaan Kerohanian Jadi Pondasi Utama di Lapas Probolinggo"